Rabu, 26 September 2012

Introduksi

KLASIKA merupakan singkatan dari Kajian Literatur Arab Sejarah Islam dan Kebudayaan. forum ini dibentuk untuk memberi wadah bagi para dosen di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora IAIN Raden Fatah Palembang serta bagi para pecinta kebudayaan Islam untuk melakukan penelitian, pengkajian, dan diskusi secara berkesinambungan dan simultan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan naskah keagamaan, sejarah Islam, dan kebudayaan. Forum ini akan diluncurkan pada Rabu, 10 Oktober 2012 oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Prof. Dr. H.J. Suyuthi Pulungan, M.A. Momentum ini sekaligus menandai hari lahirnya Forum Klasika ini. Dalam acara peresmian ini akan ditandai dengan kegiatan seminar. Tema yang diangkat dalam seminar ini adalah: "Revitalisasi huruf Jawi Menuju Jati Diri Bangsa".

Tema tersebut diangkat sebagai rasa keprihatinan atas fenomena semakin tergerusnya kebudayaan bangsa Indonesia. Sungguh ironis bila bangsa Indonesia yang kaya akan budaya tetapi simbol-simbol yang dominan adalah kebudayaan asing. salah satunya adalah masalah pemakaian huruf. bangsa Indonesia (baca: umat Islam) memiliki huruf yang khas -huruf Jawi. Huruf ini merupakan sarana komunikasi umat islam Nusantara dalam menyampaikan gagasan-gagasannya dalam bentuk naskah-naskah keagamaan. peran huruf Jawi mulai berkurang, bahkan hilang sama sekali, dalam kehidupan sosial intelektual sejak kedatangan kolonialisme Hindia-Belanda. Pemerintah HB tidak mengakui lagi huruf Jawi sebagai huruf untuk aktivitas birokrasi pemerintahan dan sosial. walaupun banyak tokoh Islam menguasai huruf ini, tetapi mereka tetap dianggap sebagai buta huruf karena tidak menguasai huruf latin. kondisi ini mempercepat surutnya peran huruf Jawi dalam kancah sosial politik dan intelektual di Indonesia yang mayoritas beragama Islam. salah satu dampaknya adalah terjadinya kesenjangan atau keterputusan intelektual antara umat Islam dengan masa lalunya. Karena itu, adalah hal yang wajar bila umat Islam sekarang tidak atau kurang mengenal dengan warisan pemikiran keagamaan para ulama terdahulu. umat Islam sekarang kurang apresiatif terhadap perjuangan para ulama pendahulunya. Ironisnya, ketika bangsa ini mengumumkan kemerdekaannya, huruf jawi tetap menjadi huruf pinggiran. kebudayaan Belanda tetap dilanjutkan dalam aktivitas politik, sosial, dan kebudayaan. Pemerintah telah berperan dalam membabat habis warisan budaya. pemerintah tidak mau mengaca pada pemerintah Thailand, China, Korea, Pakistan, Arab, dan India yang tetap memelihara kelangsungan huruf mereka. bahkan, huruf-huruf itu telah menjadi identitas bangsanya masing-masing.

Dengan diangkatnya tema seminar di atas, paling tidak, akan ikut membantu ingatan kita bahwa huruf Jawi mempunyai peran penting dalam dunia intelektual di Indonesia. bila memungkinkan, huruf jawi dijadikan huruf kedua dalam semua aktivitas bangsa, sehingga bangsa ini mempunyai karakter atau jati diri sebagai bangsa yang berbudaya tinggi. salah satunya adalah ditandai dengan hidupnya kembali huruf Jawi. Semoga! Amin!

salam,
Nor Huda (pengelola).

1 komentar:

  1. Forum yang baik bagi mahasiswa Adab nich . .
    tambah semangat buat cari Informasi dan ilmu pengetahuan. .

    BalasHapus